Daisypath Anniversary tickers

Daisypath Anniversary tickers

Saturday, April 23, 2011

Mengatasi Rasa Was Was

Bismillahirrahmanirrahim...

Sekadar perkongsian mengenai penyakit was was...Mudah-mudahan dapat menjadi peringatan dan ikhtiar sekiranya didatangi penyakit ini iaitu bagaimanakah antara cara untuk menghilangkan rasa was was...mudah-mudahan kita dijauhkan daripada penyakit ini...amin...



Kita harus ingat bahwa syaitan selalu membisikkan dalam hati manusia ajakan untuk kufur kepada Allah. dalam Al Qur'an telah dijelaska: "Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang (memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan setan) yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. dari (golongan) jin danmanusia. (QS an-Naas:1-6)



Perasaan was-was itu bagian dari subhat dan godaan yang ditiupkan oleh syetan ke dalam hati manusia. Iblis telah bertekad untuk menyesatkan manusia. "Iblis menjawab, "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)," (QS al-A'raaf 14-17)



Tapi iblis takkan sanggup menggoda hamba-hamba Allah yang ikhlas. "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku (yang beriman dengan ikhlas), kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai Penjaga," (QS al-Isra:65)



Yakni, mereka senantiasa mengikhlaskan ibadahnya, hidup dan matinya semata kerana Allah. Sebenarnya, ketika bisikan itu pertama kali muncul yang harus kita lakukan adalah segera mengikisnya dan membuangnya jauh-jauh dari hati, pikiran dan perasaan. Ber-ta'awudz-lah (berlindung kepada Allah dari godaan syaitan) dan ucapkanlah "Amantu billah wa rusulihi." Setelah itu, lupakan dan hapuskan dari ingatan. Rasulullah saw bersabda, "Syaitan mendatangi salah seorang di antara kalian, lalu bertanya: siapakah yang menciptakan langit, siapakah yang menciptakan bumi. Orang itu berkata , “Allah” orang terus bertanya-tanya sampai dikatakan (dibisikkan padanya): Ini ciptaan Allah, maka siapakah yang menciptakan Allah? Maka siapa mendapati sesuatu dari (bisikan) itu, hendaknya dia menyatakan Amantu billah (aku beriman kepada Allah).” Dakan riwayat lain ditambahkan: “Amantu billah wa rusulihi” (aku beriman kepada Allah dan Ralus-Nya). Lihat: Shahih, Muslim No. 190.



Selain itu, biasakanlah membaca Ayat Kursi, surah Al-Ikhlash, Al-Falaq, an-Naas, Al-Baqarah, dan surah-surah lainnya. Insya Allah, bisikan itu akan hilang dengan sendirinya.
Adanya bisikan seperti itu, tidak berarti Kita kafir, na’udzubillah. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari kekufuran. Sebaliknya, itu menunjukkan keimanan kita. Sebab, orang yang kafir dan inkar kepada Allah, tidak perlu lagi bagi syetan untuk membisikinya hal-hal seperti itu, karena ia memang pada dasarnya tidak beriman.



Selain itu, tambahlah pemahaman kita tentang agama. Syaitan tak dapat berkutik dan membisikkan syubhat terhadap orang alim dan faqih (paham terhadap agamanya). Rasulullah bersabda ”Satu orang faqih (yang paham agama) lebih berat buat syetan daripada 1000 orang ahli ibadah,” (HR. Tirmidzi, kitab al-ilm, no 2605; Ibnu Majah, Muqadimah, No. 218)